Soal penguatan literasi menjadi tantangan bagi dunia pendidikan di Indonesia, mengingat terkait indikator PISA 2018 masih menempatkan Indonesia di peringkat bawah.
Berdasarkan pengetahuan tersebut, Southeast Asian Ministers of Education (SEAMEO) memprakarsai program School Literacy Club (KLS) untuk mempromosikan keterampilan membaca pada siswa sebagai bagian dari South East Asian Quality Improvement for Teachers in Language (SEAQIL).

Dalam program KLS ini, SEAQIL juga menjalin kerjasama dengan perguruan tinggi sebagai wadah pelaksanaan Belajar Mandiri dan Kampus Mandiri
yang didirikan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
“Pembentukan KLS ini merupakan respon SEAQIL terhadap pedoman Kemendikbud yaitu Merdeka Belajar, Kampus Merdeka dan penetapan penilaian nasional dengan literasi sebagai salah satu komponen penilaiannya,” kata Direktur SEAQIL Luh Anik Mayani.
Hal itu diungkapkan Luh Anik saat ditemui pada Jumat (23/11).
Pada saat yang sama, dipaparkan rencana kerjasama (MOU dan MOA) SEAQIL dengan lima universitas, yaitu Universitas Negeri Jakarta, Universitas Negeri Semarang, Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Pendidikan Indonesia dan Universitas Al-Azhar Indonesia.
Dapatkan informasi, inspirasi, dan wawasan di email Anda.
email pendaftaran
Baca juga: Kampus Mandiri, Jawaban Kebutuhan Masa Depan
Belajar mandiri dan kampus mandiri
Wakil Direktur Tata Usaha Negara, Misbah Fikrianto, menegaskan pernyataan Luh Anik bahwa KLS mendukung implementasi Kebijakan Kampus Merdeka
, terutama terkait hak studi tiga semester di luar program sarjana sesuai Permendikbud Nomor 3 Tahun 2020 tentang Perguruan Tinggi Nasional. standar.
“Mahasiswa berhak melakukan kegiatan selama tiga semester di luar studinya, antara lain magang, pengembangan soft skill dan lain-lain,” jelas Misbah.
Luh Anik menambahkan, untuk Kampus Merdeka, KLS membuka kesempatan program magang bagi mahasiswa jurusan bahasa dan mata kuliah lain yang relevan dengan kegiatan KLS.
Luh Anik mengatakan pihaknya telah merekrut mahasiswa yang kemudian akan dilatih menjadi asisten/pelatih KLS.
Luh Anik kemudian menyampaikan harapannya SEAQIL membutuhkan dukungan perguruan tinggi agar SEAQIL dapat membuka peluang bagi mahasiswa yang berminat dengan program magang ini yaitu KLS.
“SEAQIL juga membuka peluang kerjasama dengan universitas lain yang memiliki kursus bahasa atau kursus lain yang relevan dengan kegiatan KLS,”
tambah Luh Anik.
Sebelumnya, SEAQIL telah melakukan siaran radio melalui Suara Edukasi bekerjasama dengan Pusdatin Kemendikbud terkait program KLS ini. “Dari sosialisasi ini akan terwujud 150 sekolah dari 12 provinsi di Indonesia yang berminat mengikuti KLS,” ujarnya.
Misbah menekankan dalam paparannya bahwa SEAQIL sebelum menjadi mentor akan memberikan arahan kepada mahasiswa dalam bentuk ToT (Training of Trainers) atau workshop.
“KLS dirancang dengan mempertimbangkan hasil nyata yaitu membaca buku atau menghasilkan karya sastra seni pertunjukan dan/atau karya jurnalistik seperti reportase atau poster,” jelas Misbah.
Dia menambahkan bahwa hasil ini akan dirangkum dalam siklus implementasi klub pada satu topik yang berlangsung selama tiga bulan tergantung pada magang yang dibutuhkan oleh siswa.
Baca juga: Kampus Mandiri dan Revitalisasi Kerjasama Perguruan Tinggi
Langkah kolaborasi KLS
Dalam diskusi tersebut, Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan Prof. Didi Sukyadi memberikan komentar positif tentang program KLS yang digagas oleh SEAQIL.
Menurut Prof. Didi, KLS merupakan program yang sangat ditunggu-tunggu untuk menjawab tantangan rendahnya nilai literasi membaca International Student Assessment Program (PISA) di kalangan pelajar Indonesia.
“Semoga dengan dilaksanakannya KLS ini kita bisa menyelesaikan beberapa permasalahan yang dihadapi masyarakat Indonesia terkait literasi,” tambah Didi.
Didi menyampaikan bahwa program KLS merupakan program komunitas yang sangat baik yang relevan dan bermanfaat bagi semua pihak yang terlibat.
Pertama, membantu siswa memperoleh keterampilan literasi; Kedua, siswa memperoleh kredit yang berkontribusi pada penyelesaian studi mereka.
Ketiga, untuk perguruan tinggi, KLS akan bertemu dengan salah satu KPI/IKU selain melakukan kegiatan amal yang merupakan bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, dan keempat, akan menjadi sekolah/mahasiswa
LIHAT JUGA :
https://www.dosenmatematika.co.id/
https://pendidikan.co.id/
https://www.kuliahbahasainggris.com/
https://www.sekolahbahasainggris.co.id/
https://www.ilmubahasainggris.com/
https://www.kakakpintar.id/
https://ruangseni.com/
https://jurubicara.id/
https://www.i4startup.id/
https://minglebox.com/